SEMARANG - Pengadilan Negeri (PN) Semarang memvonis para terdakwa perkara dugaan penganiayaan terhadap seorang anggota dewan di Kabupaten Karanganyar dengan pidana lima bulan dan satu tahun penjara. Majelis hakim pemeriksa menyatakan empat terdakwa, anggota Ormas Islam di Karanganyar bersalah melakukan penganiayaan. Keempat terdakwa , Dedi Setiawan alias Didik, Agus Burhan Sayidiman alias Agus Tahu, Sunardi dan Shehol Akbar alias Sholeh Akbar alias Sholev Mujahid. Putusan dijatuhkan majelis hakim Moch Zaenal Arifin sebagai ketua, Suranto dan Mihamad Yusuf selaku anggota. Sinung Kurniawan, Panitera Pengganti yang mencatat sidang pemeriksaan perkaranya mengungkapkan, putusan dijatuhkan 24 Mei lalu. "Majelis menyatakan tiga terdakwa terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana turut serta dalam perkumpulan yang dilarang oleh aturan-aturan umum. Melanggar Pasal 169 Kitab Undang-Undang Hukum Pidana dalam dakwaan Kedua Tunggal," kata Sinung kepada wartawan, Selasa (13/6). Khusus terdakwa Shehol Akbar alias Sholeh Akbar alias Sholeh Mujahid terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana melakukan kekerasan terhadap orang yang mengakibatkan luka berat. Bersalah sesuai Pasal 170 ayat (2) ke-2 Kitab Undang-undang Hukum Pidana dalam dakwaan wlternatif Kedua yaitu Kesatu primair. Hakim menjatuhkan pidana terhadap tiga terdakwa, Dedi Setiawan alias Didik, Agus Burhan Sayudiman alias Agus Tahu, Sunardi, masing-masing penjara lima bulan. "Khusus terdakwa Shehol Akbar alias Sholeh Akbar alias Sholeh Mujahid dengan pidana penjara satu tahun," lanjutnya. Vonis hakim lebih rendah dari tuntutan Jaksa Penuntut Umum Kejati Jateng yang menuntut pidana enam bulan penjara bagi tiga terdakwa. Serta satu tahun dan enam bulan penjara bagi terdakwa Shehol. Kasus penganiayaan menyeret keempatnya dan seorang pelaku lain, Didik alias Didik Ngruki ( buron). Kasus tterjadi Senin 19 Desember 2016 malam di AW RESTO di Jalan Gatot Subroto, Pokoh Baru, Ngijo, Tasikmadu, Karanganyar. Di resto milik H Agustina Wawan Mulyadi, anggota DPRD Karanganyar itu dianggap menyediakan minuman keras dan wanita penghibur di ruang karaoke. Atas informasi itu diteruskan ke jamaah (laskar) At Taubah dan terdakwa datang ke TKP. Namun berusaha masuk, mereka dicegah Agustina Wawan. Terdakwa lalu menganiayanya.rdi
Popular Posts
-
SEMARANG - Jaksa pada Kejari Semarang yang menangani perkara dugaan penggelapan terdakwa Erlina Iswahyuni, mantan Manajer Akunting di PT Maj...
-
SEMARANG - Pengadilan Tipikor Semarang dituntut menjatuhkan pidana tujuh tahun enam bulan penjara terhadap Hosdianto, terdakwa perkara dugaa...
-
Desain klasik dengan struktur kayu secara keseluruhan atau juga berlapis kain atau kulit sebagai bantalan umumnya diidentifikasi sebagai ku...
-
SEMARANG - Kasus dugaan penipuan dialamai Direktur Utama PT Albeta Wijaya, pengusaha kayu di Demak ke Polda Jateng 2013 lalu. Penipuan Rp 1....
-
SEMARANG - Tuntutan pidana lima tahun penjara dijatuhkan terhadap Ong Budiono, Ketua RT 2 RW 2 Karanganyu Semarang Barat, terdakwa pemerasan...
-
SEMARANG - Terdakwa dugaan korupsi dana pengadaan,nmncbnccncxzz pengelolaan taman dan ruang terbuka hijau (RTH) pada Dinas Kebersihan dan P...
-
SEMARANG - Bupati Klaten nonaktif, Sri Hartini didakwa menerima suap terkait jual beli jabatan di lingkungan Pemkab Klaten sebesar Rp 13 mil...
-
JAKARTA - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menetapkan lima tersangka baru dalam kasus dugaan tindak pidana korupsi penerimaan hadiah atau ...
-
SEMARANG - Kasus kecelakaan maut di Jalan Prof Hamka Ngalian atau tepatnya di sebelah utara Perum Puri Silayur Semarang memasuki persidangan...
-
SEMARANG - Arista Kurniasari, mantan PNS, guru SDN Ngemplak Simongan, Semarang Barat, terdakwa perkara dugaan penipuan investasi, dituntut p...
Recent Posts
Unordered List
Pages
klikrdi. Diberdayakan oleh Blogger.
IKUTI KAMI
Recent in Sports
Home Ads
Ads
Tentang Kami
•
Kontak
•
Privacy Policy
•
Disclaimer
•
0 comments:
Posting Komentar